Sabtu, 17 Juli 2010


Ya, “jika hatiku memiliki wajah, pastinya saat ini dia sedang tersenyum”.

Hah..Tak pernah aku merasa hawa sehangat ini, entah lah itu apa kau sebut, bagiku ini “cinta”. Lalu apa bagimu “mbak” ??

Hehe

Aku mencintainya,dan itu yang membuat ku yakin akan menjadikannya yang “terakhir” untukku. Aku mencintainya tanpa terkecuali.

Lalu apakah hujan kan mengatakan sesuatu kepada awan saat ia menjadikannya tiada ?

Apakah bunga kan berkata sesuatu kepada kumbang saat ia memberikan sarinya lalu bisa saja layu kemudian ??

Apa aku harus mengatakan kenapa aku mencintaimu saat ini, dulu, dan nanti ??

Tak harus kan mbak..kurasa semuanya terjawab tanpa mulutku membuka tuk berkata demikian

Edelweis ini kan abadi, begitu juga cintaku

Sabtu, 10 Juli 2010

Tentang Kita "RhFas"


ini bukan tentang aku, dia, atau siapapun..
ini tentang "kita", yang tak kan habis jika dibahas dalam dongeng semalam, bahkan untuk cerpen bersambung per episodenya..

ini tentang cerita yang bahkan siapapun tak bisa menebak kalau kami sampai sejauh ini memulainya, aku bersyukur sempat memilikimu dan itu terulang tuk sekarang, aku bersyukur untuk itu.

"mbaktir", makasih ya tuk gambarnya. aku suka, bener bener suka..
ya walaupun aku terlihat lebih cantik digambarmu itu.."aku terlihat paling cantik, dengan kemben merah yang menawan dengan rambut kribo zaman sekarang.." *sing like SKJ "skuter mathic"
hhe...

makasih ya.. aku bahagia, dan itu karenamu..
aku juga mau kamu bahagia, dan itu "kerenaku"..

"aku masa lalu kamu, dan aku adalah masa depan kamu".. kalimat itu selamanya kan ku ingat mbaktir..

TENTANG AKU



Bukan siapa-siapa, inilah aku. kalian kan menemukan bagaimana "aku" dengan melihat blog ini.
anak yang tak begitu spesial, tak menonjol bahkan. tapi tiap orang punya lebihnya sendiri bukan, maka aku juga begitu.*meski tak terlalu

sebut saja aku lelaki yang mencoba menyalurkan apa yang menjadi gemarku dengan media ini.
Aku menulis karena aku tahu tulisan tulisan itu bernafaskan padanya. Ya, “dia” yang menjadikan aku seperti sekarang, menjadikan aku mempunyai kegemaran yang beda denganku. Aku banyak belajar darinya, pelajaran yang tentunya tak kudapat dari sekolah atau kuliah guru besar manapun, begitu berharga itu dan takkan ku siakan.
Maka untukmu, tetaplah bernafas dalam karyaku.
*RhFas

*untuk “dia”
Maka semua karyaku adalah nafasku terhadapmu
Tak peduli itu ambigu atau tak bermakna sekalipun
Inilah gambaranku, gambaran ketika kau melihat kehatiku
Maka nikmatilah selagi kita bisa
Karena aku tahu, tak dapat aku memiliki waktu sekaligus ditanganku

Lebih memilih “dirimu” dan mengorbankan waktuku
Itulah aku..
Terima kasih telah hadir dan tetap mau menjadi “nafasku”
Kan kumiliki kau semampuku, takkan berlebih
Aku janji.